MEMANTAPKAN
AQIDAH
Seorang pemuda (sebut saja namanya Alief) dari tanah air mohon izin pada ibunya untuk kuliah ke salah satu perguruan tinggi di Amerika Serikat. Dan ibunyapun mengizinkan.
Ternyata, ada tiga pertanyaan yang ia bawa dan menurutnya tidak akan terjawab jika ia kuliah di Indonesia. Pertanyaan itu adalah;
- 1. Apakah
benar Allah SWT itu ada???
- 2. Apakah
benar takdir Allah SWT itu berlaku??
- 3. Kenapa
bangsa Iblis dan Setan kelak akan disiksa dalam Neraka, padahal mereka
diciptakan dari api, kan tidak rasional???
Selama
kuliah, semua guru besar ditanya tentang persoalan ini, ratusan buku dibaca, dan tidak satupun
dari pertanyaan itu yang terjawab. Empat tahun berlalu, akhirnya pemuda ini menamatkan kuliahnya
dan memutuskan untuk kembali ke tanah air. Lalu mengadukan persoalan ini kepada sang ibu. Dengan
bijak si ibu mendatangkan seorang “buya” (ustadz/kyai) yang dia rasa bisa menjawab 3
pertanyaan tersebut.
Setelah pemuda ini menyampaikan pertanyaan tadi, sang “buya” langsung melayangkan satu tamparan ke pipi kanan si pemuda, sehingga ia terkejut dan berkata;
“kenapa ‘buya’ malah menampar saya?”.
Buya menjawab; “itulah jawabannya”.
Pemudapun semakin bingung dan berkata;
“kalau memang itu jawabannya, mohon jelaskan kepada saya ttg maknanya!!”
Buya pun menjelaskan..:
- 1. “Apakah pipimu sakit???” Tanya ‘buya’, “namun saya (buya) tidak
merasakan”, “apakah rasa sakit bisa dilihat???”, “TIDAK”, namun bisa dirasakan”.
Begitulah halnya dengan keberadaan Allah SWT.
- 2. “Apakah tadi pagi atau tadi malam kamu terpikir akan
bertemu dengan saya?? Lalu mendaptkan tamparan?? Jika kamu telah tahu, tentulah
kamu akan menghidar!. Begitulah takdir Allah SWT, kita tidak tahu apa yang akan
terjadi setelah ini.
- 3. Pipimu terasa sakit? padahal pipi itu dan
tangan ini terbuat dari bahan yang sama, kenapa hanya pipi yang merasa sakit
dan tangan tidak??? Begitu pulalah halnya dengan pertanyaanmu yang ketiga.
Setan dan iblis akan merasa sangat tersiksa kelak di api neraka.
Apakah anda
masih meragukan???
wallahu a'lamu bishshowaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar