Tahun 1963 di Kota Dandee,
Inggris, terjadi wabah penyakit tipus yang membuat masyarakat sangat khawatir.
Semua lapisan berusaha sekuat tenaga untuk mencegah penyebaran wabak penyakit
tersebut.
Akhirnya, para ilmuan setempat
sepakat untuk mensosialisasikan untuk tidak lagi menggunakan kertas tisu
sebagai pembersih setelah buang air besar (BAB) dan buang air kecil. Sebagai
gantinya, adalah dengan menggunakan air. Dalam arti kata, mewajibkan bagi
mereka ‘beristinjak’.
Dan sungguh luar biasa, mulai
saat itu mereka merasakan dampaknya, wabah penyakit tipus dapat diatasi.
Merekapun bebas dari penyekit tersbut. Dan mulai saat itu mereka jadi tahu
bahwa ada metode baru untuk terhindar dari penyakit, yaitu istinjak. Dan mereka
tidak lagi menggukan tisu.
Kita tidak pernah tahu, apa yang
mereka katakan seandainya mereka mengetahui bahwa kaum muslimin telah melakukan
kebiasaan tersebut lebih dari 14 abad yang lalu. Bukan karena ada wabah tipus
yang menyerang mereka, namun karena Sang Pencipta tipus dan berbagai penyakit
lainnya telah memerintahkan mereka kepada sesuatu yang membawa kebaikan bagi
kesehatan dan keselamatan, dan merekapun menjawabnya dengan; ‘sami’na wa atha’na’ (kami dengar dan
kami mentaatinya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar